Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bentuk pengamatan tari pakerena serta sejarah singkat tari pakarena (sulawesi)

Bentuk pengamatan tari pakerena  serta sejarah singkat tari pakarena (sulawesi) - Sejarah tari pakarena – tari pakarena berasal dari sulawesi derah gowo, jenpento, selayar dan sebagainya. Tari pakarena pada mulanya merupakan tarian klasik yaitu tarian pemujaan.

Bentuk pengamatan tari pakerena  serta sejarah singkat tari pakarena (sulawesi)
Sumber : kulturaina.files.wordpress.com
Tari  pakarena pada awalnya merupakan bentuk tarian yang digunakan sebagai  media menyampaikan  hasrat dankeinginan. Gerakannya merupakan tarian yang digunakan sebagai  media menyampaikan  hasrat dan keinginan. Geraknnya merupakan bentuk simbol untuk berkomunikasi dewata. Ada keyakinan bahwa dengan penataan gerak yang baik akan terwujud tarian dan tujuan hidup.

#Gerak Tari

Dari latar belakang terciptnya yang berangkat dari bagaimana cara menusia hidup bermasyarakat, tari pakarena dapat digolongkan menjadi 12 gerak pokok yang harus dilakukan. Gerak  tersebut antara lain : 
  1. Samborina (berteman)
  2. Ma’biring kassi (bermain di pantai)
  3. Digondang (berulang-ulang)
  4. Jangan lea-lea (ayam yang mundar-mundur seampai berkelahi)
  5. D’iyolle (sebelum menyanyi ada aba-aba atau nayayian tengah malam)
  6. So’nayya (yang bermimpi)
  7. Lambasari (hari timur)
  8. Ani-ani (bagaimana kecewa membuat benang)
  9. Leko’ bo’dong (bulan purnama)
  10. Sanro neja (dukun beranak)
  11. Debdang ( permulaan sebelum menyanyi)
Dalam peleksanaanya jenis-jenis gerak tersebut  mengikuti irama gendang. Gerak yang paling dominan dan memegang  peranan adalah gerak kaki

#Iringan Musik

Pakarena adalah tari tradisi atau klasik. Oleh karena itu, alat-alat pengiringnya juga menggunakan alat musik tradisional.
  • Sepasang gendang, satu di depan dan yang lain di belakang
  • Dengkang (gong)
  • Puik – puik (semacam seruling)
  • Nyanyian

#Pakaian dan kostum

Kostum yang mendukung penampilan penari adalah pakaian dan rias adat supaya dapat memberi  identitas daerah  asal, sehingga kalau diperhatikan akan terlihat seperti pakaian bangsawan sulawesi selatan.

Artikel terkait lainnya : 9 Hal yang menyebabkan kehilangan kewarganegaraan dalam UUD indonesia

Kostum tari pakarena terdiri dari bagian – bagian sebagai berikut :
  • Pakain : baju bodo , selendang dan kipas
  • Perhiasan : kutu-kutu (mahkota), pinang goyang (tusuk konde), bunga ngubah (bunga gubahan atau rangkaian bunga). Simboleng (sanggul) bangkara (anting), rante (kalung), sipasang jima-jima (azimat), ponto la’bu (gelang panjang), tamba (gelang kecil).

#Tata Rias

Rias dan busana tari pakarena pada umumnya berfungsi untuk menciptakan keidahan secara keseluruhan dan meliputi  peran sebagai berikut :
  • Memberi nilai tambah dalam segi estetika
  • Mejaga dan memberi nilai tambah dalam segi estetika dan etika
  • Dapat mengidividualisasikan peran
  • Menghidupkan perwatakan pelaku tari
  • Membantu menentukan wajah serta perwatakan
  • Memperkuat ekspresi
  • Mengangkat dan menambah keanggunan penari
Daftar pustaka : Fitriana, Anisyah, S.Si, dkk. Modul Seni budaya Untuk SMK Kelas XI. Solo: CV Haka Mj
 
Nah, sekarang kamu sudah tahu bukan Bentuk pengamatan tari pakerena  serta sejarah singkat tari pakarena (sulawesi)
 
Semoga artikel yang singkat ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan anda, sampai jumpa lagi, bye.

Baca juga :

Jahri Mahfus
Jahri Mahfus Seorang Penulis dan Freelancer

Posting Komentar untuk "Bentuk pengamatan tari pakerena serta sejarah singkat tari pakarena (sulawesi)"