Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian peta, dasar dalam perpetaan, kompenen dalam peta serta persyaratan peta

Pengertian peta, dasar dalam perpetaan, kompenen dalam peta serta persyaratan peta - Pengertian peta – peta atau map berasal dari bahasa yunani mappa yang berarti tutup meja. Dalam arti luas tutup meja adalah tutup permukaan bumi yang terdiri dari  kenampakan geografis baik dalam medan asli maupun buatan. 

Pengertian peta, dasar dalam perpetaan, kompenen dalam peta serta persyaratan peta
Pengertian peta, dasar dalam perpetaan, kompenen dalam peta serta persyaratan peta
Jadi peta adalah gambaran konvesional secara selektif dari permukaan bumi dengan segala fenomenanya yang diperkecil dengan skala tertutup dan ditampilkan pada bidang datar, ilmu pengetahuan dan teknologi tentang perpetaan disebut kartografi , sedangkan orang yang ahli dalam pembuatan peta disebut kartografer
 

#Dasar-dasar dalam perpetaan

Untuk dapat menjadi seorang ahli dalam bidang perpetaan, perlu adanya bekal pengetahuan yang berupa :
  • 50% pengetahuan geografi _ pengetahuan geografi diperlukan karena yang di petakan adalah bentuk kenampakan di atas bumi , baik yang bersifat fisis (alami), maupun kenampakan yang bersifat budi daya manusia.
  • 30% bakat dalam bidang seni – bakat seni dibutuhkan supaya dalam mengatur atau kompenen peta, membuat symbol dan memberi tulisan dapat kelihatan indah dan mudah dilihat atau di baca
  • 10% bidang ilmu pasti – bidan ilmu pasti diperlukan dalam perhitungan azimuth, skala dan letak astronomi
  • 10% ilmu-ilmu lain – seperti pengetahuan di bidang IT
kemajuan ilmu pengetahuan di bidang perpetaan juga meningkat dengan adanya pemotretan lewat foto udara atau penginderaan jauh. Sekarang teknologi di bidang komputer dapat dimanfaatkan untuk pembuatan peta yang lebih baik.

Salah satu contoh dari kemajuan peta dunia adalah google Maps. Di aplikasi google kamu dapat melihat seluruh permukaan bumi dengan mengetikkan wilayah atau benua yang ingin kamu lihat, bahkan kamu dapat melihat hingga beberapa kali zoom dengan akurasi yang hampir 99% benar, sehingga menghasilkan gambar yang jernih dan bagus sesuai dengan keadaan aslinya.

Adapun untuk membaca atau menafsirkan peta perlu adanya beberapa syarat yang perlu dimiliki oleh pembaca peta, yaitu :
  • Kemampuan untuk membayangkan, yaitu membayangkan segala bentuk kenampakan yang ada pada peta dan keadaan seungguhnya di medan
  • Ketajaman menganalisis, yaitu ketajaman menganalisis segala kenampakan yang digambarkan dalam peta
  • Adanya latihan yang teratur , yaitu membiasakan diri melihat langsung ke medan segala kenampakan yang ada pada peta
  • Memiliki pengetahuan yang luas, dengan berbagai macam pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pembaca peta, maka akan sangat membantu dalam tugas
  • Pengetahuan proyeksi peta, dengan pentahuan proyeksi peta, pembaca peta akan mengetahui kesalahan-kesalahan daerah yang di gambarkan.

#Komponen-komponen peta

Peta yang baik biasanya dilengkapi dengan komponen-komponen agar si pemakai mudah dalam menggunakannya. Komponen-komponene tersebut adalah :
  • Judul peta – mencerminkan isi dan tipe peta
  • Garisi astronomi – berguna untuk menentukan lokasi suatu tempat
  • Inzet – menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan pada kedudukannya dengan daerah sekitar
  • Garis tepi peta - membantu dalam pembuatan peta pulau, kota ataupun wilayah yang dimaksud tepat ditengah-tengah
  • Sumber peta – sumber peta harus dicantumkan agar dapat diketahui dari mana sumber peta itu di peroleh
  • Tahun pembuatan peta – tahun pembuatan peta sangat diperlukan terutama pada peta-peta yang data-datanya mudah berubah
  • Arah mata angin (orientasi ) penting – artinya dalam pembacaan peta agar dapat diketahui dengan pasti arahnya
  • Simbol peta – merupakan tanda-tanda konvensional yang umum digunakan pada peta untuk mewakili keadaan yang sebenarnya.
Menurut dimensinya, symbol dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

Symbol – symbol satu dimensi, seperti jalan, garis pantai, garis batas, sungai dan sebagainya

Symbol – symbol dua demensi, seperti danau, pulau, pegunungan dan sebagainya


Symbol – symbol tiga deimensi, seperti simbol bola, kubus , kerucut dan sebagainya.
  • Warna peta mencirikan keadaan obejek tertentu. Symbol warna dapat dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu :
Symbol untuk kenampkan rilef (hipsograf) seperti gunung, pegunungan , dataran tinggi dan bukit , digunakan warna cokelat, dari cokelat muda sampai cokelat tua. Makin tinggi kenampkan makin tua warnanya. Untuk puncak gunung bersalju digunakan warna putih

Symbol untuk kenampakan hidrografi, seperti laut, selat, danau dan sungai, warna yang digunakan adalah biru beringkat dari biru keputih-putihan sampai biru kehitam-hitaman

Symbol untuk kenampakan kultur (budaya) seperti jalan, rel kereta apai, kota atau bangunan menggunakan warna merah atau hitam, misalnya jalan atua kota menggunakan warna merah dan bangunanan menggunakan warna hitam.

Simbol untuk kenampakan vegetasi (tumbuhan) menggunakan warna hijau, di samping warna hijau untuk menunjukkan kenampakan tumbuhan juga digunakan untuk menggambarkan dataran rendah dan desa
  • Legenda adalah keterangan dari symbol-simbol yang ada agar mudah di baca
  • Lettering semua tulisan dan angka-angak untuk mempertegas arti dari symbol – symbol yang ada
Huruf romawi tegak besar : A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, dst ( untuk nama – nama negara, ibu kota Negara, dan kota-kota besar)

Huruf romawi tegak kecil : a, b, c, d, f, g, h, I, j, dst (untuk nama kota kecil atau desa)

Huruf italic mering besar : A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, dst ( untuk nama lautan, teluk, selat luas, sungai besar )

Huruf italic miring kecil : a, b, c, d, f, g, h, I, j, dst  (untuk nama perairan kecil)

Huruf gotik tegak besar : : A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, dst (untuk nama – nama jalur pegunungan, lembah luas, dataran rendah)

Huruf gotik tegak kecil : a, b, c, d, f, g, h, I, j, dst (untuk nama-nama lembah yang sempit, bukit-bukit , igir –igir pegunungan)

Huruf gorik miring besar : : A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, dst (untuk nama pemancar radio , jalan KA , jalan raya, jembatan, bandara iternasional)

Huruf gorik miring kecil : a, b, c, d, f, g, h, I, j, dst (untuk nama terowongan pendek, pemancar radio amatir, jembatan sempit, bangunan kecil
 
Skala gempa – merupakan perbandingan jarak dipeta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi, skala peta dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu :

Skala grafis -  yaitu skala yang ditunjukkan dengan garis lurus yang terbagi dalam beberapa bagian yang sama besar dan panjangnya.

Skala neumerik (angka) - yaitu skala yang dinyatakan dengan angka dan pecahannya.
 
Contohnya :
skala pada peta 1 : 1.000,000
 
Skala verbal (skala yang dinyatakan dengan kalimat ) skala ini berlaku pada peta peta yang menggunakan satuan pengukuran matrik
 
Contohnya :
1 inci 1 : 62.660
2 inci 1 : 126. 720
 

#Persyaratan peta

Agar peta dapat berfungsi dengan baik harus memenuhi tiga syarat utama yaitu :
  • Conform – bentuk-bentuk bidang daerah, pulau , benua yang digambarkan pada peta harus sesuai dengan bentuk aslinya
  • Equivalent – daerah-daerah atau bidang-bidang yang di gambarkan harus sama luas dengan apa yang terdapat di alam 
  • Equidistant – jarak-jarak yang digambarkan pada peta harus tepat perbandingannya denga jarak yang sebenarnya 

Referensi : Geografi – bab 1 peta dan pemetaan – halaman 2 – pascal

Nah, sekarang kamu sudah tahu bukan Pengertian peta, dasar dalam perpetaan, kompenen dalam peta serta persyaratan peta. Semoga artikel yang singkat ini dapat menambah pengetahuan anda – makin tahu makin tambah ilmu, sampai jumpa lagi, bye.

Baca juga :

Jahri Mahfus
Jahri Mahfus Seorang Penulis dan Freelancer

Posting Komentar untuk "Pengertian peta, dasar dalam perpetaan, kompenen dalam peta serta persyaratan peta"